Tidak ada angin yang bertiup malam ini
Hanya langit malam tanpa cahaya bulan
Dan Bintang pun tak ingin menampakan dirinya.
Aku hanya terduduk di salah satu meja di sudut café favoritku
Tidak seperti biasanya aku hanya sendirian kali ini
Dalam aliran waktu yang kian melambat dan semakin
menekan
serta perasaan aneh dan canggung di fikiranku.
Aku mengingat dan mencoba mengkhayalkan semuanya
Saat dunia telah berubah
Dan saat dunia mencoba merubahku, aku masih tetap
sama
Seperti ini, seperti dulu.
Memegang erat apa yang telah kulakukan, apa yang
telah kujanjikan
Walau mengingatnya sulit saat dunia dan kenyataan
membantah.
Tiap kali aku berharap bisa membencinya, berusaha
membencinya
Wajah itu selalu muncul kembali dan membuatnya indah
Lukisan indah senyum yang digambarkan tuhan di wajahnya.
Aku bahkan mensyukuri kesialan yang sering menimpaku
Demi bisa merasakan sedetik bersamanya
Aku tak mengerti tentang perasaan seperti ini,
haruskah aku terus seperti ini
Dengan tindakan yang bisa dikategorikan sebagai
kebodohan.
Aku yang selalu siap untukmu, yang bersiap demi
apapaun
Seseorang yang terus menatap dengan keinginan
Dan dengan semua hasrat serta kebodohannya.
Tapi ingatlah, aku akan selalu menatapmu
Memandangi dan menjagamu di balik tembok ini
Tembok besar yang akan terus membatasiku.
~Deo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar