Kamis, 19 Februari 2015

Senyuman Manusia



Yap,
Aku sedang berdarah-darah saat ini
Benar ,
Aku sedang terjatuh dalam jurang yang dalam
Dan. . .
Sebuah gunung yang besar sedang menimpaku
Juga . . .
Mata pisau menyayat seluruh anggota tubuh
Ditambah,
Batu keras yang menghantam kepala ku berkali-kali.
Cahaya yang terang , gelapnya malam
Hangatnya canda , dinginnya sepi
Entahlah aku bahkan tak mengerti apa yang kutulis saat ini
Hanya secerca kata yang melitas diotak si bodoh
Kata yang langsung kutumpahkan pada laptop kesayanganku.
Saat ini aku sedang tersenyum saat menumpahkan kalimat yang sedang kuketik
Aku tersenyum saat aku sedang berdarah
Entahlah
Aku berusaha untuk bisa menikmati hujan cabuk yang sedang menghampiriku
Aku berusaha untuk menikmati kucuran darah yang mengalir dalam jiwa
Aku berusaha membuatnya menjadi tenang.
Tenang , marah, sedih, haru , bahagia
Tubuhku seperti wadah yang menampung semuanya
Mungkin jika aku seorang wanita, aku akan menangis tersedu-sedu
Menangis sambil tertawa dan tersenyum.
Tapi itu semua bukan masalah
Aku belajar banyak dari cambuk yang kuterima setiap saat
Aku belajar menerima apa yang tuhan berikan padaku
Tuhan memberikanku sebuah ilmu yang berharga
Tuhan membuatku merasakan apa itu cinta dan kasih
Mungkin kita sebagai manusia tidak bisa menjelaskannya
Tidak bisa menjelaskan apa itu cinta dan kasih sayang
Tapi aku yakin, kita sebagia manusia
Manusia lemah dan hina ini
Bisa mengerti arti cinta dan kasih
Aku yakin kita sebagai manusia punya caranya sendiri untuk
Menghargai, menjaga dan memberikan ketulusan sebenarnya pada cinta.

~Deo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar