. . .
dingin senja menarik jiwa dalam kegelapan
kegelapan dalam ruang hampa.
angin sejuk yang berhembus dalam suara desiran angin
di balik pepohonan
menyesakan nafas perlahan, mencekam perasaan aman
cahaya-cahaya gelap yang muncul perlahan mulai mencekik
menyisakan suara nafas tertahan.
. . .
tetesan hujan yang mulai mengering mulai menyatu
dengan buliran air embun,
cahaya terang mulai terlihat
suasana hangat pagi mulai terasa di sekujur tubuh
hanya suasana hangat sesaat dengan secerca tubuh
mentari yang mulai terlihat.
saat hangat cahayanya memeluk sekujur tubuh, resah
didada mendadak hilang
luka ditubuh tenggelam dengan hangatnya cahaya.
sesuatu yang diberikan tuhan untuk bisa dinikmati,
sesuatu yang sangat penting selain nafas yang terus
berhembus
detik berharga perlahan pergi bersama nafas yang
terus berhembus
dunia pun kembali terasa kejam, dan sekarang. . .
hanya ada waktu untuk menunggu mentari kembali
memberikan peluk hangatnya.
~Deo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar